Hal ini karena kambing, domba, dan sapi tidak memiliki gigi seri di rahang atas.
BACA JUGA:11 Larangan yang Wajib Dipatuhi Saat Berkurban Idul Adha, Apa Sajakah Itu?
BACA JUGA:Sebentar Lagi Idul Adha, 3 Syarat Hewan Kurban Sering Diabaikan, Dilakukan Berbahaya
Di rahang bawah terdapat empat pasang gigi seri, atau delapan gigi secara total.
Jika satu pasang gigi seri telah berganti, maka disebut Poel 1. Jika dua pasang telah berganti, disebut Poel 2, dan seterusnya.
Namun, Nanung mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap praktik curang yang dilakukan sebagian pedagang nakal, misalnya dengan mencabut gigi hewan agar tampak seperti sudah poel dan layak dijadikan hewan kurban.
Selain usia, aspek fisik juga tak kalah penting. Hewan kurban harus sehat, tidak cacat, dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.
BACA JUGA:WOW! Terowongan Tol Terpanjang & Pertama di Indonesia Hadir di Cisumdawu, Warga Jawa Barat Bangga!
BACA JUGA:Tol Boyolali, Surga Tersembunyi di Jawa Tengah! Merapi–Merbabu dan Sawah Hijau Temani Perjalananmu!
“Hewan yang buta, pincang, sakit, atau kurus kering tanpa daging tidak layak dijadikan kurban. Jangan tergiur harga murah jika kondisi fisik hewan tidak memenuhi syarat.
Memilih hewan terbaik adalah bentuk penghormatan kepada Allah, sebagaimana kita ingin memberikan yang terbaik dalam beribadah,” tegas Nanung.
Ia juga mengingatkan panitia kurban maupun pembeli individu untuk lebih teliti dalam memeriksa gejala penyakit menular pada hewan, seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), LSD (Lumpy Skin Disease), dan antraks.
PMK bisa menyebar dengan cepat antarhewan, LSD menyebabkan benjolan pada kulit dan juga menular antarhewan meski tidak menular ke manusia, sedangkan antraks sangat berbahaya karena bisa menular ke manusia.
BACA JUGA:3 Tol Tembus Palembang! Sumsel Siap Jadi Pusat Logistik & Investasi Baru di Jantung Sumatera!
Dengan memperhatikan kondisi gigi, fisik, dan kesehatan hewan secara keseluruhan, masyarakat bisa berkurban dengan tenang dan sesuai dengan ketentuan syariat.