BACA JUGA:Bukit Asam Sosialisasikan MediaMIND 2025 di Palembang, Tampilkan Inovasi Berbasis Potensi Lokal
Lulus dengan gelar D3, Hengky langsung bekerja di PTBA pada bagian CSR bidang perencanaan.
Dua tahun kemudian, ia kembali melanjutkan pendidikan D4 dengan beasiswa dari PLN, hingga akhirnya pada 2022 berhasil lolos tes pegawai Pertamina.
Kini, Hengky berkarier sebagai Community Involvement & Development (CID) Officer di Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Prabumulih.
Hengky mengaku bersyukur menjadi salah seorang yang pernah mendapatkan beasiswa gratis program Bidiksiba PTBA. Berkat PTBA ia bisa banyak mendapatkan ilmu, pengalaman dan relasi.
BACA JUGA:Dukung Energi Berkelanjutan, PTBA Siap Beri Pendanaan untuk Inovasi Sosial Berbasis Komunitas
"Bahkan bisa melihat dunia lebih luas. Termasuk bisa menjadi pegawai Pertamina, tentunya tidak lepas dari ilmu saat kuliah dari beasiswa Bidiksiba PTBA," kenang dia.
"Saya akui berkat beasiswa Bidiksiba, hidup saya bisa berubah hingga sekarang ini," sambung Hengky Rosadi , S.Tr.T., M.Tr.M.
Harapan Tak Pernah Padam, Dari anak Buruh Cuci menjadi ASN
Kisah inspiratif juga datang dari Tutia Rahmi, perempuan kelahiran 1995 dari Kelurahan Air Lintang, Muara Enim.
Sehari-harinya, ibunya bekerja sebagai buruh cuci setrika, berjuang agar dapur tetap mengepul.
BACA JUGA:PTBA Dukung Pengembangan UMKM Berbasis Alam melalui Madu Galo-Galo Cupiang
Bagi Tutia, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sempat dianggap mustahil.
Namun, telepon dari seorang guru Bimbingan Konseling (BK) yang mengabarkan adanya peluang melalui Bidiksiba membuatnya kembali menyalakan harapan dirinya untuk bisa kuliah gratis.
"Waktu itu, saya diajak ikut sosialisasi di kantor PTBA di Tanjung Enim untuk mendengarkan program Bidiksiba. Saya langsung daftar, setelah disurvei rumah dan kelayakan berkas. Alhamdulillah saya menjadi salahsatu penerima program Bidiksiba Angkatan pertama," ungkap Tutia Rahmi yang diterima kuliah dijurusan Akuntansi Universitas Sriwijaya pada 2013.