BACA JUGA:Edukasi Sejarah, Murid Paud Kamboja Muara Enim Kunjungi Museum Batubara
2. Bagian Sriwijaya:
Koleksi ini fokus pada Kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di Palembang dan merupakan kerajaan Melayu Buddha.
Artefak yang dipamerkan termasuk kerajinan tembikar, manik-manik, logam cor, dan prasasti dari abad ke-7 seperti prasasti Kedukan Bukit dan Talang Tuwo.
Bagian ini juga menampilkan patung Hindu-Buddha yang mencerminkan pengaruh budaya India di Sumatera Selatan.
3. Bagian Kesultanan Palembang:
BACA JUGA:Museum Batubara Gelar Berbagai Lomba Meriahkan Pergantian Tahun
Bagian ini menyimpan peninggalan dari Kesultanan Palembang, termasuk alat tenun songket dan kerajinan ukir kayu.
Salah satu koleksi unggulan adalah kain songket panjang 6 meter dengan motif Naga Besaung.
Selain itu, terdapat ukiran tradisional Palembang pada berbagai benda seperti sofa, kursi, dan pintu, serta rumah limas dan rumah ulu di halaman belakang museum.
Museum Balaputera Dewa buka setiap hari kecuali Senin dari pukul 08.30 WIB hingga 15.00 WIB.
BACA JUGA:Gunung Bromo, Destinasi Wisata Ikonik di Jawa Timur
Dengan tiket yang terjangkau, yaitu Rp2.000 untuk dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak, museum ini memberikan akses yang mudah bagi masyarakat untuk mempelajari sejarah dan budaya Sumatera Selatan.
Tiket yang murah diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung dan memperdalam pengetahuan tentang kekayaan budaya lokal.
Museum Balaputera Dewa adalah destinasi penting bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah dan budaya Sumatera Selatan.
Dengan koleksi yang mencakup periode dari megalitik hingga Kesultanan Palembang, museum ini berfungsi sebagai jembatan untuk memahami dan menghargai warisan budaya yang kaya dari provinsi ini.