Dari IUP ke HGU: Melihat Masa Depan Lahan Pasca Tambang Batubara yang Berkelanjutan di Sumatera Selatan

Reporter: Muklis |

Editor: Sherli |

Kamis , 23 Oct 2025 - 13:58

Ir, Edy Sugiarto, MSi Penggiat Sumber Daya Alam dan Energi Nasional. foto:Ist--

KORANENIMEKSPRES.COM - Industri pertambangan batubara telah menjadi penggerak penting perekonomian Indonesia selama beberapa dekade.

Namun, seperti sumber daya alam yang tidak terbarukan, umur suatu tambang pasti akan berakhir. Pertanyaan besarnya adalah: apa yang akan terjadi pada lahan-lahan bekas galian yang luas setelah operasi pertambangan selesai? Jawabannya tidak lagi sekadar reklamasi untuk memulihkan lingkungan, tetapi telah berevolusi menjadi sebuah transformasi lahan yang bernilai ekonomi baru.

Inilah transisi visioner dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) menuju Hak Guna Usaha (HGU).

Memahami Dua Regim Lahan yang Berbeda

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami dua istilah kunci ini:

- Izin Usaha Pertambangan (IUP): Adalah izin yang diberikan untuk melaksanakan usaha pertambangan.

Izin ini bersifat sementara, hanya berlaku selama kandungan mineralnya masih ekonomis untuk ditambang.

Fokusnya adalah pada ekstraksi.

BACA JUGA:7 Khasiat Wijen Untuk Kesehatan

- Hak Guna Usaha (HGU): Adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara untuk tujuan pertanian, perkebunan, peternakan, atau perikanan.

dari iup ke hgu: melihat masa depan lahan pasca tambang batubara yang berkelanjutan di sumatera selatan                            koranenimekspres.com - industri pertambangan batubara telah menjadi penggerak penting perekonomian indonesia selama beberapa dekade. 
namun, seperti sumber daya alam yang tidak terbarukan, umur suatu tambang pasti akan berakhir. pertanyaan besarnya adalah: apa yang akan terjadi pada lahan-lahan bekas galian yang luas setelah operasi pertambangan selesai? jawabannya tidak lagi sekadar reklamasi untuk memulihkan lingkungan, tetapi telah berevolusi menjadi sebuah transformasi lahan yang bernilai ekonomi baru. 
inilah transisi visioner dari izin usaha pertambangan (iup) menuju hak guna usaha (hgu).

memahami dua regim lahan yang berbeda
baca juga:7 dampak jika makan buah cokelat secara berlebih
baca juga:6 penjelasan cara menghadapi keraguan dalam hidup
sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami dua istilah kunci ini:
- izin usaha pertambangan (iup): adalah izin yang diberikan untuk melaksanakan usaha pertambangan. 
izin ini bersifat sementara, hanya berlaku selama kandungan mineralnya masih ekonomis untuk ditambang. 
fokusnya adalah pada ekstraksi.
baca juga:7 khasiat wijen untuk kesehatan
baca juga:8 penyebab seseorang mengalami keguguran
- hak guna usaha (hgu): adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara untuk tujuan pertanian, perkebunan, peternakan, atau perikanan. 
hgu diberikan untuk jangka waktu yang panjang (hingga 35 tahun dan dapat diperpanjang) dan fokusnya adalah pada budidaya dan produksi yang berkelanjutan.
transisi dari iup ke hgu adalah sebuah proses yang membutuhkan perencanaan matang, mulai dari sebelum tambang beroperasi hingga pasca penutupan tambang.
reklamasi bukan akhir, melainkan awal yang baru
baca juga:4 penyebab ibu hamil suka makanan asam atau rujak
baca juga:parraz dwi nabila harus rela lepas emas, tangis haru warnai final panjat tebing porprov muba
reklamasi lahan tambang adalah kewajiban hukum yang harus dilaksanakan setiap perusahaan tambang. 
namun, pendekatan tradisional yang hanya menanam pohon dan menutup lubang sudah tidak cukup. 
paradigma baru menuntut agar reklamasi dirancang untuk mempersiapkan kelahiran kembali lahan tersebut menjadi aset produktif.
lahan bekas tambang yang telah direklamasi memiliki potensi besar untuk diubah menjadi:
baca juga:kempo muara enim hantam target, bawa pulang 26 medali di porprov xv muba 2025
baca juga:melampaui target perolehan mendali, cabor kempo berhasil harumkan nama kabupaten muara enim
- lahan pertanian hortikultura: menanam komoditas seperti jagung, cabai, atau sayuran lainnya dengan memanfaatkan soil amendment dan pengelolaan air yang baik.
- perkebunan tanaman industri: menanam kelapa sawit, karet, sengon, atau jabon yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berkelanjutan.
- area peternakan: memanfaatkan padang rumput yang ditanam untuk peternakan sapi, kambing, atau kerbau.
- agroforestry: menggabungkan tanaman kayu-kayuan dengan tanaman pertanian untuk menciptakan ekosistem yang lebih kompleks dan berkelanjutan.
baca juga:pertamina ep limau field kuatkan kelompok wanita tani untuk wujudkan pertanian ramah lingkungan 
baca juga:dkukm muara enim bekali 70 masyarakat kurang mampu
tantangan dalam transformasi lahan tambang
jalan menuju hgu ini tidak tanpa hambatan.
beberapa tantangan utama yang perlu diatasi antara lain:
1.kualitas tanah: tanah di area bekas tambang seringkali padat, miskin hara, dan memiliki ph yang tidak ideal. 
baca juga:edison ajak santri jadi penggerak kemajuan
baca juga:tumbuhkan budaya literasi lewat lomba menulis
dibutuhkan proses remediasi dan penambahan pupuk organik dalam jumlah besar dalam waktu yang lama untuk memulihkannya.
2.tata air: ekosistem air biasanya terganggu. 
perlu pembangunan embung, sistem irigasi, dan pengelolaan air asam tambang yang sangat cermat.
3.aspek legal dan perizinan: peralihan status lahan dari area tambang (lahan yang diusahakan dengan iup) menjadi lahan yang dapat diberikan hgu membutuhkan koordinasi yang rumit antara kementerian esdm, kementerian atr/bpn, dan pemerintah daerah. 
baca juga:pdpm muara enim siap dukung program membara
baca juga:dibalik rasa yang pahit, pare bermanfaat untuk kesehatan tubuh
perlu kejelasan regulasi dan komitmen semua pihak.
4.rantai nilai dan ekonomi: perlu kajian kelayakan ekonomi yang mendalam untuk menentukan komoditas unggulan apa yang paling cocok secara agronomis dan memiliki pasar yang jelas.

langkah-langkah strategis menuju hgu
agar transisi ini dapat berjalan mulus, diperlukan pendekatan terintegrasi:
baca juga:sepak takraw muara enim mengguncang porprov sumsel 2025: tim putra sabet emas, tim putri raih perak
baca juga:sambangi bupati, pd pemuda muhammadiyah muara enim siap kawal program membara
- perencanaan sejak dini (mine closure plan): rencana pasca tambang harus disusun sejak awal operasi, bukan ketika tambang hampir habis. 
rencana ini harus sudah mempertimbangkan penggunaan lahan akhir, termasuk calon komoditasnya.
- reklamasi berkelanjutan: proses reklamasi harus fokus pada penyiapan media tanam. 
penggunaan soil bioengineering, composting, dan penanaman tanaman penutup (cover crops) untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah kunci.
baca juga:6 bahaya dan efek samping makan cabai terlalu pedas
baca juga:3 solusi yang bisa anda terapkan untuk mengurangi anak kucing tanpa dibuang
- pilot project dan kolaborasi: perusahaan perlu menjalankan proyek percontohan (pilot project) budidaya pertanian di area yang sudah direklamasi. 
kolaborasi dengan universitas, instansi pertanian (seperti kementan), dan masyarakat lokal sangat penting untuk transfer ilmu dan teknologi.
- sinergi regulasi: pemerintah perlu menerbitkan regulasi yang mempermudah alih status lahan bekas tambang yang telah direklamasi dengan baik untuk dapat memperoleh hgu. 
ini akan menjadi insentif besar bagi perusahaan untuk melakukan reklamasi yang berkualitas tinggi.
baca juga:5 khasiat buah semangka rebus 
baca juga:3 bahaya sakit kuning jika tidak ditangani
- pemberdayaan masyarakat: melibatkan masyarakat sekitar dari awal dalam perencanaan dan pelatihan, sehingga ketika tambang tutup, mereka yang akan menjadi ujung tombak dalam mengelola lahan hgu tersebut, baik sebagai pekerja maupun sebagai koperasi.
komitmen untuk transformasi lahan ini bukan hanya wacana. 
di lahat, sumatera selatan, yang merupakan salah satu episentrum pertambangan batubara kelas menengah, praktik baik dilakukan. 
pt. bukit asam tbk (persero), misalnya, telah menginisiasi program budidaya sapi dan penanaman pohon jabon di lahan bekas tambangnya.
baca juga:resep ayam ungkep pedas kemangi
baca juga:empat gol tanpa balas, muara enim buktikan taji di stadion pt hindoli 
sementara itu, perusahaan-perusahaan pemegang iup lainnya juga diharapkan dapat mengikuti jejak dengan menyusun mine closure plan yang tidak hanya memulihkan lingkungan, tetapi juga menyiapkan landasan hukum dan teknis untuk alih status lahan ke hgu. 
sinergi antara bumn dan perusahaan swasta dalam hal ini akan menjadi kunci keberhasilan transformasi ekonomi region pascatambang.
warisan yang berkelanjutan
transisi dari iup ke hgu bukan sekadar urusan perizinan. 
baca juga:1 dari 4 tol baru di sumsel dikebut penyelesaian ialah ruas palembang-betung: perkuat pertumbuhan ekonomi
baca juga:berada di jantung bukit barisan, kota kecil di sumsel ini kaya akan destinasi wisata
ini adalah sebuah komitmen untuk meninggalkan warisan yang baik bagi generasi mendatang. 
tambang batubara boleh saja habis, tetapi lahan yang ditinggalkan tidak boleh menjadi lahan mati.
dengan perencanaan yang matang, eksekusi reklamasi yang berkualitas, dan sinergi yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, lahan-lahan bekas tambang dapat bertransformasi menjadi kawasan agrobisnis yang produktif dan mandiri. 
pada akhirnya, perubahan dari lubang tambang menjadi hamparan hijau kebun dan peternakan adalah bukti nyata bahwa industri pertambangan dapat beroperasi dengan prinsip-prinsip berkelanjutan dan memberikan nilai tambah yang abadi bagi bangsa.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 26 Oktober 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan