Pemangkasan Anggaran Kemendiktisaintek: Pemerintah Korbankan Masa Depan Inovasi?

Salah satu kebijakan yang mendapat sorotan tajam adalah pemangkasan anggaran di Kemendiktisaintek. Foto: net--
Padahal, riset dan inovasi merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing bangsa di tingkat global.
Selain itu, ia menyoroti perlunya strategi baru bagi perguruan tinggi untuk mencari sumber pendanaan alternatif guna mengatasi keterbatasan anggaran.
Kerja sama dengan industri dan lembaga internasional menjadi salah satu langkah yang dapat ditempuh.
Namun, ia menegaskan bahwa pendekatan ini bukanlah hal baru dan telah lama dilakukan oleh berbagai universitas di Indonesia.
BACA JUGA:Kantor Pertanahan Kabupaten Muara Enim Selesaikan Target Redistribusi Tanah Tahun Anggaran 2024
“Pertanyaannya sekarang adalah, apa lagi yang bisa kita lakukan? Jika anggaran riset sudah terbatas sejak awal, lalu masih dipangkas lagi, tentu ini menjadi tantangan besar bagi peneliti dan institusi akademik. Kita harus terus kreatif, tetapi pada saat yang sama negara juga perlu terus berperan,” imbuhnya.
Agustina juga mengingatkan bahwa pemerintah harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan pemangkasan ini.
Ia menilai bahwa pengurangan anggaran harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar tidak menghambat pencapaian tujuan utama pendidikan dan riset.
Jika kebijakan ini hanya bertujuan untuk menyeimbangkan anggaran tanpa memperhitungkan dampaknya pada daya saing bangsa, maka keputusan ini berisiko merugikan Indonesia dalam jangka panjang.
“Pemerintah perlu memastikan bahwa efisiensi ini benar-benar bertujuan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat dan bukan sekadar pemangkasan untuk kepentingan politik,” pungkasnya.