Dulu 7 Jam, Kini 2 Jam! Tol Palembang–Jambi Bakal Ubah Peta Logistik Sumatra

Tol Palembang–Jambi akan memangkas waktu tempuh drastis, tapi lahan jadi kendala utama pembangunan.--
KORANENIMEKSPRES.COM----Pulau Sumatra sedang bersiap menghadapi transformasi besar-besaran di sektor transportasi.
Proyek jalan tol Palembang–Jambi sepanjang hampir 240 kilometer bakal menjadi jalur emas baru yang menghubungkan dua kota penting di Pulau Sumatra.
Jika rampung sesuai target, waktu tempuh yang sebelumnya mencapai 6–7 jam akan terpangkas drastis menjadi hanya 2–2,5 jam.
Proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan titik balik mobilitas dan logistik di wilayah barat Indonesia.
Jalan Tol Trans Sumatra koridor Palembang–Jambi kini memasuki fase krusial. PT Hutama Karya, yang ditunjuk sebagai pelaksana proyek, mengonfirmasi bahwa jalan bebas hambatan ini diharapkan selesai pada akhir 2026 atau paling lambat awal 2027.
Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro, menegaskan bahwa progres pembangunan telah menunjukkan hasil signifikan. Salah satu segmen kunci, Bayung Lencir–Tempino, telah rampung sepanjang 15,4 km dan bahkan sudah beroperasi secara fungsional.
“Waktu tempuh di ruas ini sekarang hanya 15 menit, padahal sebelumnya bisa mencapai 1,5 jam,” ujar Koentjoro.
Namun, seperti proyek strategis nasional lainnya, pembangunan ini tidak lepas dari tantangan klasik: pembebasan lahan. Koentjoro meminta dukungan penuh masyarakat dan pemerintah daerah untuk memperlancar proses ini. "Tanpa sinergi lintas sektor, target selesai 2026 bisa terhambat," katanya.
BACA JUGA:4 Jalan Tol Baru yang Akan Membalikkan Arah Ekonomi Sumatera Selatan
Pembangunan dibagi menjadi dua ruas utama:
Palembang–Betung (69 km)
Betung–Tempino–Jambi (169 km)
Dukungan teknologi juga menjadi andalan percepatan proyek. Ariel Winfried, Site Engineering Manager dari Kerja Sama Operasi (KSO) yang melibatkan PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Brantas Abipraya, menyebutkan bahwa proyek tahap ketiga diselesaikan hanya dalam 473 hari, lebih cepat dari target semula 599 hari.
Mereka memanfaatkan teknologi canggih seperti Building Information Modeling (BIM) yang meningkatkan efisiensi konstruksi dan pengawasan proyek.