Inovasi Bukit Asam-UGM: Kalium Humat, Pupuk Masa Depan yang Tingkatkan Kesuburan Tanah

Upaya meningkatkan produktivitas pertanian nasional memasuki babak baru. foto:Ist--
Bahkan, petani bisa menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen karena unsur hara lebih efisien terserap oleh akar tanaman.
Uji coba lapangan di demplot Desa Bimomartani menunjukkan hasil signifikan: peningkatan produktivitas mencapai 30 persen, kualitas panen lebih baik, dan tanah tetap subur meski digunakan secara berulang.
BACA JUGA:Jambi Punya Peluang Emas Lonjakkan Ekonomi: 2 Tol Super Panjang Segera Mengapit
Dampak Bagi Pertanian Muara Enim dan Sumatera Selatan
Kabupaten Muara Enim, yang mayoritas wilayahnya memiliki lahan pertanian dan perkebunan, diprediksi menjadi salah satu daerah pertama yang akan merasakan dampak positif kehadiran kalium humat.
Selama ini, petani di Muara Enim menghadapi dua persoalan besar: tingginya biaya pupuk kimia dan menurunnya kesuburan tanah akibat penggunaan berlebihan.
Dengan hadirnya BA Grow, petani diharapkan dapat mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan produktivitas lahan.
BACA JUGA:Jaringan Jalan Tol di Sumsel Mengubah Segalanya
BACA JUGA:Sumsel Kini Miliki Jalan Cepat Menuju Puncak Ekonomi
Hal ini tentu berimplikasi langsung terhadap peningkatan pendapatan petani, ketahanan pangan lokal, hingga kesejahteraan masyarakat di tingkat akar rumput.
Lebih luas, Sumatera Selatan yang dikenal sebagai sentra padi, karet, kopi, dan sawit akan mendapatkan dorongan tambahan dalam menjaga produktivitas sektor pertanian.
Kalium humat juga relevan digunakan untuk perkebunan besar, mengingat sifatnya yang mampu menjaga kualitas tanah dalam jangka panjang.
Komitmen Hilirisasi Batu Bara