Mantan Penambang Emas Ilegal Pilih Hidup Tenang, Dulu Rusak Hutan Kini Lestarikan Hutan
BINAAN PT ANTAM UBPE PONGKOR: Sudin dari Kelompok Tani Jarofarm Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor yang sukses beternak domba. Serta Iskandar yang sukses beternak jangkrik di Desa Bantarkaret. Dua koptan tersebut merupakan binaan dari PT An--
Masih kata Hendrik, awal melakukan pembalakan liar sekitar empat tahun, mereka menebang kayu dengan cara manual menggunakan parang. Kemudian, baru menggunakan mesin chainsaw. Total sekitar delapan tahun, ia menjadi pelaku illegal loging dan berhentik pada 2004. Alasan berhenti jadi pembalak liar, pertama ada aktifitas gurandil yang marak. Sehingga 72 orang anak buahnya alih profesi menjadi penambang emas illegal.”Kalau upah pikul kayu hanya dapat Rp10-20 ribu, tapi dengan jadi gurandil dalam semalam bisa dapat uang Rp100-500 ribu. Jadi saya kalah bersaing, saya banyak hutang.
Akhirnya saya memutuskan berhenti jadi pembalak liar, 72 orang anak buah saya kabur jadi gurandil,” tutur Hendrik yang saat itu tidak tertarik menjadi gurandil juga.
“Disisi lain, pihakTaman Nasional senang, karena saya kalah. Saya tidak punya anak buah lagi. Satu tahun saya kolaps. Saya lari ke Sukabumi, alih profesi jual martabak manis,” beber dia.
Setelah beberapa tahun merantau, ia kembali ke Malasari. Kemudian kembali bertemu Sabarudin kepala resort Taman Nasional gunung Botol, yang meminta dirinya untuk tidak lagi merusak hutan demi generasi dimasa mendatang. Kemudian, ia bersama masyarakat Malasari mendapatkan kelonggaran untuk mengelola bersama-sama kawasan hutan yang ada, dengan cara bukan dengan menebang kayu. Misalnya dengan menanam kopi, buah-buahan, tanaman tumpang sari dan menanam padi.
Kemudian pada 2009 terbentuklah Kelompok Model Kampung Konservasi (MKK) Cisangku, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Awalnya ada 74 anggota, tapi sekarang 26 anggota yang aktif.
Sejak saat itu, bersama dengan anggota MKK Cisangku melakukan pembibitan pohon, yang mereka niatkan untuk melakukan rehabilitasi hutan yang sudah mereka rusak sebelumnya. Ternyata dari usaha pembibitan pohon yang meraka lakukan. PT Antam Pongkor mulai melirik usaha pembibitan mereka. PT Antam Pongkor mulai membeli bibit pohon dan pupuk yang mereka buat. “Kalau dihitung sejak 2009 hingga sekarang ini, PT Antam Pongkor sudah membeli bibit pohon dari MKK Cisangku sebanyak 867.542 bibit pohon,” urai dia.