NASIONAL, ENIMEKSPRES.CO, - Calon mahasiswa tahun 2024 saat ini tengah mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tertulis (SNBT).
Para siswa dan calon mahasiswa harus tetap semangat sambil terus meningkatkan kapasitas dan pengetahuan.
Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kemendikbudristek, Rahmawati, mengatakan bahwa kebijakan transformasi seleksi masuk perguruan tinggi negeri berdasarkan Merdeka Belajar episode ke-22 merupakan transformasi di jenjang pendidikan tinggi yang semangatnya perlu disinkronisasi dan diharmonisasi.
“Semangatnya adalah kita ingin siswa-siswi kita ini belajarnya menyeluruh secara holistik, karakternya juga dikuatkan, ditumbuhkan kognitifnya, dan lebih khusus lagi kita menginginkan anak-anak kita ini mampu bernalar secara baik. Alhamdulillah Ini sudah tahun kedua penerapan transformasi seleksi masuk PTN dan untuk tahun 2024 proses SNBP ini sudah proses seleksi di PTN,” ujar Rahmawati dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertajuk “Bersiap Ikuti SNPMB 2024!” yang disiarkan melalui kanal Youtube KEMENDIKBUD RI
Penilaian SNBP dan SNBT 2024
Rahmawati mengungkapkan, bahwa dalam proses SNBP tahun 2024 siswa tidak hanya dinilai berdasarkan nilai rata-rata beberapa mata pelajaran, tetapi berdasarkan seluruh mata pelajaran.
BACA JUGA:Karate UGM Borong 12 Medali Kejuaraan Silent Knight Karate Cup di Malaysia
“Harapannya kita mendapatkan siswa-siswa yang memang persisten, giat belajar, dan ingin bekerja keras untuk semua hal yang sedang mereka hadapi. Jadi semangat holistik ini sangat penting begitu juga untuk penalaran,” ucapnya.
Sementara itu, lanjutnya, periode pendaftaran SNBT dimulai pada tanggal 21 Maret 2024 dan siswa sudah paham bahwa tidak ada lagi tes kompetensi akademik, melainkan diganti menjadi tes potensi skolastik.
“Penalaran matematika, literasi bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris ini bertujuan untuk mendorong anak-anak belajar tidak hanya di permukaannya, tetapi dari konten itu kemudian tumbuhlah kemampuan bernalar untuk memecahkan masalah yang ada pada setiap konten yang dihadapinya, dan tentunya semangatnya adalah semangat untuk lebih bisa inklusif,” kata Rahmawati.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Hubungan Masyarakat (Humas) SNPMB, Ismaini Zain, menyampaikan bahwa terdapat tiga seleksi dalam pelaksanaan SNPMB tahun 2024.
BACA JUGA:Ikut Meriahkan Arak-arakan Piala Adipura Muara Enim
“Pertama yaitu SNBP berdasarkan nilai rapor, kemudian juga prestasi nilainya ini kuotanya paling kecil 20 persen. Lalu seleksi kedua yaitu SNBT, kuotanya paling besar, 40 persen. Kalau Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) boleh sampai 30 persen. Dan yang ketiga yaitu jalur mandiri dengan kuota maksimumnya 30 persen dan PTNBH boleh sampai dengan 50 persen maksimumnya,” ucap Ismaini.
Terkait lintas program studi, Ismaini menekankan bahwa di era Merdeka Belajar, mahasiswa diperbolehkan lintas program studi. “Kesimpulannya bahwa lintas program studi itu boleh, tetapi itu harus tetap diwaspadai. Tetapi kalau di SNBP harus hati-hati atau perlu perhatian karena berbasis rapor,” katanya.(dis)