3 Alasan Mengapa Tidak Boleh Asal Mencabut Benda Tajam Pada Tubuh Seseorang

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Rabu , 16 Jul 2025 - 11:42

Ini dia beberapa alasan jangan sembarang untuk mencabut benda tajam pada tubuh seseorang. foto:Sherli--

Apa yang Harus Dilakukan?

- Jangan mencabut pisau.

- Stabilkan posisi pisau agar tidak bergerak.

- Tutup luka di sekitar pisau dengan kain bersih (jangan menekan langsung pada pisau).

- Panggil ambulans atau bawa ke rumah sakit secepat mungkin.

- Jika memungkinkan, baringkan korban dan tenangkan.

Kesimpulan:

Pisau yang tertancap adalah seperti “penutup luka sementara”.

Hanya tenaga medis profesional yang seharusnya mencabutnya, dan itu pun biasanya dilakukan di ruang operasi dengan persiapan penanganan pendarahan.

Sehingga orang awam tidak berani untuk mencabut benda yang tertancap di diri seseorang, karena bisa berakibat fatal.

3 alasan mengapa tidak boleh asal mencabut benda tajam pada tubuh seseorang                            koranenimekspres.com - dalam kasus dan situasi yang tidak terduga, sering sekali kita melihat seseorang tertancap benda tajam.
namun tidak ada satupun yang berani untuk mencabutnya.
sebenarnya itu kenapa ya?
jika seseorang tertusuk pisau atau benda tajam, tidak boleh dicabut sembarangan karena alasan medis dan keselamatan berikut:
baca juga:di sumsel 3 sektor tersambung selain fisik jalan tol
baca juga:tengah terjadi transpormasi ekonomi di sumsel: dari infrastruktur jalan tol hingga sektor energi
1. pisau bisa menahan pendarahan sementara
pisau yang tertancap bisa menyumbat atau menekan pembuluh darah yang terluka, sehingga mencegah pendarahan hebat.
jika dicabut tanpa penanganan yang benar, pendarahan internal atau eksternal bisa sangat cepat dan fatal.
2. mencabut bisa memperparah luka
baca juga:dengan bangga sumsel memantapkan diri sebagai lumbung energi nasional
baca juga:data dan fakta seputar tol palembang-jambi yang bisa tembus 2 jam
pisau bisa mengenai organ vital atau struktur penting seperti arteri, syaraf, atau tulang.
mencabutnya bisa merobek jaringan lebih luas, memperbesar luka, bahkan memperparah kerusakan organ.
3. risiko syok atau kematian mendadak
pendarahan hebat akibat mencabut pisau bisa menyebabkan syok hipovolemik (kehilangan darah) → penurunan tekanan darah → kematian jika tidak segera ditangani secara medis.
baca juga:kunci keberhasilan: proyek strategis nasional (psn),jalan tol sebagai poros ekonomi 
baca juga:bukan hanya terkenal kaya batubaran dan migas, sumsel juga kaya pertanian hortokultura
apa yang harus dilakukan?
- jangan mencabut pisau.
- stabilkan posisi pisau agar tidak bergerak.
- tutup luka di sekitar pisau dengan kain bersih (jangan menekan langsung pada pisau).
baca juga:negara ingin peta ekonomi di atas 6,0 persen: salah satu caranya tambah 4 tol baru tembus ke 4 provinsi
baca juga:efisiensi transportasi untuk perekonomian,masa depan logistik nasional 
- panggil ambulans atau bawa ke rumah sakit secepat mungkin.
- jika memungkinkan, baringkan korban dan tenangkan.
kesimpulan:
pisau yang tertancap adalah seperti “penutup luka sementara”. 
baca juga:solusi kemacetan akhirnya datang, jalan tol palembang–betung siap difungsikan saat lebaran 2026
baca juga:ada 2 jenis proyek raksasa di sumsel tarik lapangan kerja baru hingga ribuan orang
hanya tenaga medis profesional yang seharusnya mencabutnya, dan itu pun biasanya dilakukan di ruang operasi dengan persiapan penanganan pendarahan.
sehingga orang awam tidak berani untuk mencabut benda yang tertancap di diri seseorang, karena bisa berakibat fatal.
dan bisa merenggut nyawa seseorang jika kita asal mencabutnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 17 Juli 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan