5 Dampak Negatif Jika Orang Tua Membandingkan Anaknya

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Senin , 04 Aug 2025 - 20:01

Ada beberapa dampak negatif jika orang tua membandingkan anaknya. foto:Sherli--

Perasaan ini bisa bertahan lama sampai dewasa dan menimbulkan luka batin (inner child issues).

4. Setiap Anak Unik dan Berbeda

Anak punya gaya belajar, minat, kepribadian, dan kecepatan tumbuh yang berbeda.

Membandingkan sama saja seperti menyuruh ikan memanjat pohon tidak adil dan tidak masuk akal.

5. Membandingkan = Menghakimi, Bukan Mendidik

Alih-alih membantu anak berkembang, membandingkan justru membuat anak takut gagal, bukan berani mencoba.

Anak bisa tumbuh jadi perfeksionis berlebihan atau takut berekspresi.

Yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua:

Salah Lebih Baik

“Lihat tuh kakak bisa, masa kamu nggak?” “Ibu tahu kamu bisa juga, yuk kita coba pelan-pelan.”

“Adik kok lebih nurut dari kamu, sih?” “Kamu dan adik punya cara sendiri dalam menyampaikan pendapat, itu wajar.”

Kesimpulan:

5 dampak negatif jika orang tua membandingkan anaknya                            koranenimekspres.com - orang tua dilarang membanding-bandingkan anak karena hal itu bisa menyakiti secara emosional, mengganggu perkembangan mental, dan merusak hubungan orang tua-anak. 
meskipun maksudnya mungkin baik (untuk memotivasi), tapi dampaknya justru sering negatif. 
berikut penjelasannya:
1. merusak rasa percaya diri anak
baca juga:6 cara menghadapi orang yang jahat kepada kita
baca juga:6 penyebab anak bisa tantrum tanpa sebab
kalimat seperti: “kamu tuh nggak seperti kakakmu, dia rajin banget belajar!” bisa membuat anak merasa tidak cukup baik.
anak akan berpikir: “percuma, aku memang nggak sehebat dia.”
ini bisa menurunkan semangat, bukan memotivasi.
2. menumbuhkan rasa iri atau benci antar-saudara
baca juga:7 cara agar orang segan terhadap kita
baca juga:cara matikan dan hidupkan hp tanpa.tombol power: ketuk 2 kali
perbandingan memicu rasa iri, dendam, atau persaingan tidak sehat antar-anak.
hubungan saudara kandung bisa jadi renggang karena merasa harus “menang” atau “jadi yang terbaik” di mata orang tua.
3. anak merasa tidak dicintai apa adanya
anak bisa merasa: “mama/papa lebih sayang dia daripada aku.”
baca juga:dampak negatif mengkonsumsi madu
baca juga:nangka merah kaya akan vitamin dan mineral
perasaan ini bisa bertahan lama sampai dewasa dan menimbulkan luka batin (inner child issues).
4. setiap anak unik dan berbeda
anak punya gaya belajar, minat, kepribadian, dan kecepatan tumbuh yang berbeda.
membandingkan sama saja seperti menyuruh ikan memanjat pohon tidak adil dan tidak masuk akal.
baca juga:rahasia si putih bau: senjata alami penakluk penyakit yang jarang orang sadari!
baca juga:5 jenis lelah yang dicintai allah swt
5. membandingkan = menghakimi, bukan mendidik
alih-alih membantu anak berkembang, membandingkan justru membuat anak takut gagal, bukan berani mencoba.
anak bisa tumbuh jadi perfeksionis berlebihan atau takut berekspresi.
yang sebaiknya dilakukan orang tua:
salah                                                                    lebih baik
baca juga:paprika bukan sekadar hiasan salad: ini 4 khasiat ajaibnya yang jarang diketahui!
baca juga:kebiasaan yang dianggap sepele: ternyata minum kopi setelah makan bisa jadi bumerang untuk kesehatan!
“lihat tuh kakak bisa, masa kamu nggak?” “ibu tahu kamu bisa juga, yuk kita coba pelan-pelan.”
“adik kok lebih nurut dari kamu, sih?” “kamu dan adik punya cara sendiri dalam menyampaikan pendapat, itu wajar.”
kesimpulan:
membandingkan anak tidak pernah mendidik justru menyakiti.
baca juga:7 fakta unik tentang sifat introvert
baca juga:penyitaan uang di rekening dan pemblokiran rekening dormant 
yang anak butuhkan adalah dukungan, pengakuan atas usahanya, dan pendampingan sesuai kemampuannya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 5 Agustus 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan