Cara Menegur Anak Perempuan dan Laki-Laki Secara Efektif

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Minggu , 07 Sep 2025 - 18:36

Menegur anak, baik laki-laki maupun perempuan, memerlukan pendekatan yang tegas tapi tetap penuh empati. foto:Sherli--

Anak perempuan umumnya lebih sensitif secara emosional dan bisa lebih cepat merasa terluka jika ditegur dengan kasar.

Tips:

Gunakan kata-kata yang lembut tapi jelas.

Ajak bicara dari hati ke hati.

Gunakan sentuhan fisik yang menenangkan (seperti memegang tangan atau memeluk).

Beri ruang untuk anak mengungkapkan perasaannya.

Dorong anak untuk menjelaskan alasan tindakannya.

Hindari membandingkan dengan orang lain, karena anak perempuan cenderung lebih mudah merasa tidak cukup baik.

Contoh:

cara menegur anak perempuan dan laki-laki secara efektif                            koranenimekspres.com - menegur anak, baik laki-laki maupun perempuan, memerlukan pendekatan yang tegas tapi tetap penuh empati. 
tapi karena karakter dan respons mereka bisa berbeda, pendekatannya bisa sedikit disesuaikan.
berikut adalah cara menegur anak perempuan dan laki-laki secara efektif dan mendidik:
1. prinsip dasar menegur anak (berlaku untuk semua anak)
baca juga:6 penyebab umum orang indonesia umur 40 tahun banyak sekali keluhan
baca juga:7 alasan utama mengapa orang jepang tetap kuat meskipun sudah tua
tegur saat emosimu sudah tenang – jangan menegur saat sedang marah besar.
fokus pada perilaku, bukan pada pribadi anak.
salah: “kamu nakal sekali!”
benar: “tindakan itu tidak baik, ayo kita bicarakan kenapa.”
baca juga:206 ribu guru madrasah ikut ppg, tahun depan nikmati tunjangan profesi rp2 juta
baca juga:4 alasan islam melarang wanita memakai kutek
gunakan nada suara tegas tapi tidak membentak.
berikan alasan kenapa perbuatannya salah.
ajak anak berpikir dan belajar dari kesalahan.
2. cara menegur anak perempuan
baca juga:es cincau hijau dapat turunkan tekanan darah dan melawan radikal bebas
baca juga:10 kepribadian red flag akibat salah pola asuh
anak perempuan umumnya lebih sensitif secara emosional dan bisa lebih cepat merasa terluka jika ditegur dengan kasar.
tips:
gunakan kata-kata yang lembut tapi jelas.
ajak bicara dari hati ke hati.
baca juga:8 pola asuh yang harus dihindari oleh orang tua
baca juga:8 cara efektif agar anak menurut tanpa dipaksa
gunakan sentuhan fisik yang menenangkan (seperti memegang tangan atau memeluk).
beri ruang untuk anak mengungkapkan perasaannya.
dorong anak untuk menjelaskan alasan tindakannya.
hindari membandingkan dengan orang lain, karena anak perempuan cenderung lebih mudah merasa tidak cukup baik.
baca juga:8 penyakit yang dapat dibantu oleh kelapa bakar
baca juga:cara penanganan atau pengobatan alami penyakit mimisan
contoh:
“kakak, mama lihat kamu marah tadi ke adik. itu bikin adik sedih. bisa ceritakan kenapa kamu marah? kita cari cara lain untuk menyelesaikan masalahnya, ya.”
3. cara menegur anak laki-laki
anak laki-laki kadang lebih sulit mengekspresikan emosi, dan lebih defensif saat ditegur.
baca juga:selain enak, pisang asap kaya nutrisi baik untuk tubuh
baca juga:9 penyebab umum orang sering mimisan
tips:
gunakan bahasa langsung dan logis.
jangan terlalu panjang lebar, buat teguran ringkas dan fokus.
gunakan contoh atau analogi yang mudah dimengerti.
baca juga:15 fakta menarik tentang biawak 
baca juga:7 kekuatan utama introvert yang membuat mereka tidak merasa kesepian justru, mereka bisa tumbuh dan bahagia 
biarkan dia menjawab atau membela diri, lalu tanggapi dengan tenang.
jangan mempermalukan di depan orang lain — tegur secara pribadi jika bisa.
tunjukkan bahwa ketegasan bukan berarti tidak sayang.
contoh:
baca juga:6 dosa yang membuat pahala kita habis diakhirat
baca juga:8 macam jamur beracun yang paling dikenal di dunia
“nak, ayah nggak suka kamu lempar barang waktu marah. itu bisa bahaya. kalau kamu kesal, coba bilang langsung. ayo kita cari cara supaya kamu bisa kendalikan emosimu.”
bonus: bedakan teguran dan hukuman
teguran bertujuan untuk memperbaiki dan membimbing.
hukuman hanya memberi efek jera — bisa berguna, tapi kalau tanpa penjelasan bisa membuat anak bingung atau takut.
baca juga:8 tanda-tanda umum jantung tersumbat
baca juga:refleksi demonstrasi di rumah wakil rakyat di jakarta 
menyesuaikan dengan usia dan karakter
usia dini (1–5 tahun): teguran sederhana, dengan nada tegas, dan tunjukkan ekspresi wajah yang sesuai.
usia sekolah (6–12 tahun): gunakan diskusi ringan, ajak memahami sebab-akibat.
remaja: perlakukan seperti partner, beri ruang berdialog dan dihargai pendapatnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Enim Ekspres 8 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan