3 Penyebab Seseorang Memiliki OCD dalam Dirinya

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Rabu , 17 Sep 2025 - 20:20

Penyebab OCD (Obsessive-Compulsive Disorder) tidak bisa dijelaskan oleh satu faktor saja, melainkan merupakan kombinasi dari faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. foto:Sherli--

3 penyebab seseorang memiliki ocd dalam dirinya                            koranenimekspres.com - penyebab ocd (obsessive-compulsive disorder) tidak bisa dijelaskan oleh satu faktor saja, melainkan merupakan kombinasi dari faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. 
berikut penjelasan lengkapnya:
1. faktor biologis (genetik dan otak)
a. faktor genetik (keturunan)
baca juga:apakah mengkonsumsi ikan dapat mencegah stunting?
baca juga:3 carapaling umum melatih kucing pup di litter box di kamar mandi 
ocd bisa menurun dalam keluarga. jika orang tua atau saudara kandung memiliki ocd, risikonya lebih tinggi.
tapi genetik bukan satu-satunya penyebab. bisa jadi seseorang mewarisi kerentanan, tapi tidak semua yang punya gen ini akan terkena ocd.
b. kelainan fungsi otak
studi pencitraan otak menunjukkan gangguan pada area otak tertentu, seperti:
baca juga:tapis pringsewu dari hobi menjadi ladang rezeki
baca juga:bpjs ketenagakerjaan apresiasi bupati pali, 2.000 petani sawit dan pekerja rentan dilindungi
korteks orbitofrontal
ganglia basal (basal ganglia)
gangguan ini memengaruhi pengendalian impuls, pengambilan keputusan, dan pemrosesan kecemasan.
c. ketidakseimbangan kimia otak
baca juga:proyek strategis nasional di sumsel: tol, pelabuhan & energi hijau siap dongkrak ekonomi
baca juga:palembang jadi pusat pertumbuhan ekonomi sumsel, tersambung tiga ruas tol strategis!
ocd sering dikaitkan dengan rendahnya kadar serotonin, yaitu zat kimia otak yang mengatur mood dan kecemasan.
karena itu, pengobatan ocd sering melibatkan obat antidepresan (ssri) untuk menyeimbangkan serotonin.
2. faktor psikologis
a. kepribadian tertentu
baca juga:daerah mana perjalanan terjauh dari palembang di sumsel? bukan lubuk linggau atau empat lawang!
baca juga:dampak besar didapat 4 provinsi dengan 4 tol baru mengepung sumsel
orang dengan sifat perfeksionis, cemas berlebihan, atau suka mengontrol lebih rentan mengalami ocd.
sering kali, mereka punya cara berpikir ekstrem seperti:
"kalau aku tidak mengecek pintu 5 kali, pasti akan terjadi sesuatu yang buruk."
b. trauma atau stres besar
baca juga:7 keistimewaan bunga tulip
baca juga:7 penyebab anak bisa cacingan
pengalaman traumatis atau stres tinggi (kematian orang dekat, kecelakaan, bullying, dll) bisa memicu atau memperparah ocd, terutama jika orang tersebut sudah punya kerentanan genetik.
3. faktor lingkungan
a. pola asuh
orang yang tumbuh dalam lingkungan yang terlalu ketat, penuh tekanan, atau terlalu kritis bisa mengembangkan ocd.
baca juga:9 daftar makanan yang terbukti mendukung pertumbuhan tinggi badan anak
baca juga:5 reaksi kucing di tempat baru
contoh: anak yang sering dimarahi karena "tidak bersih", bisa tumbuh dengan ketakutan ekstrem terhadap kotoran atau kesalahan.
b. infeksi (pandas) – kasus langka
pada beberapa anak, infeksi bakteri tertentu (streptococcus) bisa menyebabkan munculnya gejala ocd secara mendadak.
kondisi ini disebut pandas (pediatric autoimmune neuropsychiatric disorders associated with streptococcal infections).
baca juga:3 carapaling umum melatih kucing pup di litter box di kamar mandi 
baca juga:apakah mengkonsumsi ikan dapat mencegah stunting?
kesimpulan:
ocd terjadi karena gabungan berbagai faktor:
faktor              penjelasan
genetik             ada riwayat ocd dalam keluarga
baca juga:7 khasiat ikan tenggiri untuk kesehatan
baca juga:4 penjelasan tentang ular dapat dijadikan obat tradisional
kimia otak             ketidakseimbangan serotonin
struktur otak     gangguan di bagian otak yang mengatur kecemasan
psikologis             sifat perfeksionis, trauma, stres berat
lingkungan    pola asuh ketat, tekanan sosial, infeksi tertentu
baca juga:7 penyakit utama yang disebabkan oleh tikus
baca juga:7 khasiat lobster untuk kesehatan
catatan:
ocd bukan karena lemah iman, kurang bersyukur, atau kurang berdoa. ini adalah gangguan kesehatan mental yang nyata dan bisa diobati.
kalau kamu (atau orang di sekitarmu) menunjukkan gejala ocd, sebaiknya konsultasi ke psikolog atau psikiater. 
penanganan dini bisa sangat membantu.