BRI Perangi Cybercrime Tingkatkan Keamanan dan Terus Edukasi Nasabah
Oleh karenanya, BRI terus meningkatkan keamanan terhadap cybercrime dan terus mengedukasi nasabahnya. Foto; bri--
Koranenimekspres.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyatakan perang dengan ejahatan siber (cybercrime).
Oleh karenanya, BRI terus meningkatkan keamanan terhadap cybercrime dan terus mengedukasi nasabahnya.
Pelaku kejahatan siber pun umumnya menjalankan modus operandinya dengan memanfaatkan data korban yang bersifat privasi.
Ada banyak tindak kejahatan siber yang terjadi, namun yang paling sering terjadi adalah peretasan.
BACA JUGA:BRI Dinobatkan Sebagai The Most Trusted Company 2024 karena Unggul Dalam Tata Kelola
Ini merupakan upaya pelaku kejahatan siber untuk masuk meretas sistem, mencuri data pribadi, dan data keuangan.
Dampaknya, sudah pasti bukan hanya data pribadi yang diambil oknum, namun kerugian finansial pun berpotensi dapat terjadi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha menegaskan bahwa keamanan data yang pada akhirnya berujung pada keamanan dana nasabah, menjadi fokus utama BRI.
"Kami menanggapi hal ini dengan sangat-sangat serius untuk mengamankan data dan dana nasabah BRI. Tentu saja kami memiliki acuan framework yang umum untuk cyber security. Jika memang ada hal buruk yang terjadi, kami telah siapkan serangkaian alat dan prosedur baku, kami bisa menjamin seluruh data nasabah kami tetap aman," ujar Arga.
BACA JUGA:BRI Perkuat Posisi Sebagai Pemimpin Keberlanjutan di Sektor Perbankan, Skor ESG di S&P Meningkat
Arga juga menjelaskan, pengamanan BRI secara internal dilakukan secara berulang.
Misalnya, BRI melakukan freight monitoring.
BRI juga memiliki Security Operation Center (SOC) yang beroperasi 24/7 untuk memonitor berbagai ancaman siber. BRI juga melakukan audit dan asesmen yang rutin dengan pihak ketiga dan partner.
"Selain itu kami juga memastikan keamanan dari sisi manusia (human resource) yang dapat terjadi krusial. Dari sisi insan brilian, kami bangun awareness dan kehati-hatiannya. Hal yang sama juga kami lakukan kepada nasabah kami untuk melakukan kehati-hatian," katanya.