Menjadi Kekuatan Ekonomi Baru: Strategi Indonesia di Era Perdagangan dan Teknologi
![](https://enimekspres.bacakoran.co/upload/2f0c5df05c4da72f34cfddc26a86f43d.jpg)
(Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyoroti potensi yang dapat dimanfaatkan Indonesia di tengah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Foto: net --
Ia mengapresiasi inisiatif Mayapada Group dalam memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi perusahaan.
"Hari ini saya berkesempatan mendengarkan bagaimana Mayapada melihat peran AI dalam perkembangan bisnis mereka. Ini menjadi bukti bahwa anggota Kadin, termasuk Mayapada, memiliki visi progresif dan terus bersinergi," ungkapnya.
Komisaris Utama Mayapada Hospital, Jonathan Tahir, menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
Ia mencontohkan bagaimana produsen chip AI terbesar di dunia, Nvidia, mengalami penurunan valuasi sekitar 20% setelah perusahaan asal China, DeepSeek, meluncurkan model AI open-source yang lebih efisien dan hemat biaya.
BACA JUGA:Dukung Pengembangan UMKM, Bukit Asam (PTBA) Raih Penghargaan dari Kadin Sumsel
"Kompetisi semakin berat, dan perusahaan harus menyadari bahwa sinergi serta kolaborasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dasar. Jika hanya bertahan tanpa inovasi, maka akan tertinggal," ujar Jonathan.
Ia juga menekankan pentingnya pemikiran kolektif dalam menjalankan perusahaan.
"Keberhasilan bukan hanya tentang menjadi yang paling menguntungkan di dalam grup, tetapi bagaimana sukses bersama afiliasi lain. Saya suka prinsip Amerika: 'You’re only as strong as your weakest link'. Artinya, kekuatan sebuah perusahaan tergantung pada elemen terlemahnya," pungkasnya.
Dengan strategi yang tepat, baik dalam menghadapi perang dagang maupun revolusi teknologi, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi global.