Dikenal sebagai pendongeng dan praktisi pendidikan anak, Kak Inug membagikan berbagai teknik bercerita yang interaktif, ekspresif, dan mudah diterapkan di kelas.
BACA JUGA:20 Agustus Bupati Edison Akan Rotasi Pejabat
BACA JUGA:Pemburu Ayam Hutan Ditemukan Tewas Diduga Tersambar Petir
Ia menekankan pentingnya guru menggunakan intonasi suara, bahasa tubuh, dan media kreatif untuk menarik perhatian siswa.
“Anak-anak punya dunia sendiri yang penuh rasa ingin tahu.
Tugas guru adalah masuk ke dunia mereka, lalu mengajak mereka belajar sambil berimajinasi.
Dengan bercerita, guru bisa menyisipkan pesan moral tanpa terkesan menggurui,” jelas Kak Inug.
BACA JUGA:Si Kecil Kaya Manfaat Menjaga Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Jelajahi Keindahan Sumsel, Ini Rekomendasi Wisata Kece yang Bisa Kamu Kunjungi
Selama sesi, para peserta diajak mempraktikkan langsung teknik bercerita, mulai dari pengaturan suara, penggunaan alat peraga sederhana, hingga improvisasi cerita sesuai kondisi kelas.
Suasana pelatihan berlangsung hangat dan penuh tawa, namun tetap fokus pada keterampilan yang ingin dicapai.
Sosialisasi ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga memotivasi guru agar berani berinovasi dalam mengajar.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berharap, sepulangnya dari kegiatan ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dengan menghidupkan kembali tradisi bercerita yang edukatif.
BACA JUGA:Spot Foto Instagramable di Gunung Dempo, Santai dan Ngopi di Tengah Keindahan Alam
BACA JUGA:Akselerasi Serius di Tengah Tantangan, Jalan Tol Sumsel Konektivitas dan Strategi Nasional
Para peserta mengaku mendapatkan pengalaman berharga.