Ratusan Siswa SD-SMP IT Prabumulih Keracunan Massal

Jumat 10 Nov 2023 - 05:59 WIB
Reporter : superadmin
Editor : Supri

BACA JUGA:Arab Saudi Kandidat Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Fasmawati menjeaskan, prediksi awal pihaknya bisa saja berasal dari kue sus dimana saat ini sampelnya sudah dibawa oleh Dinas Kesehatan untuk diuji laboratorium.

Menurutnya, kue sus ini sudah beberapa kali dikonsumsi sendiri. Namun baru hari ini (satu kali, red) dikasihkan ke anak-anak dengan harapan anak-anak senang dan hilang dari kebosanan.

"Kita juga sudah cek ke Manager kita dan sudah lihat ke sana kalau dari expired-nya tidak ada dan masih lama, namun mungkin ada fla susu dan lainnya," bebernya.

Kepada seluruh masyarakat Prabumulih, dia meminta maaf dan meminta doanya untuk kesembuhan anak-anaknya. 

BACA JUGA:Borong Juara di Festival Seni Budaya dan Karya Inovatif

BACA JUGA:Miliki Wajah Glowing dan Lebih Sehat dengan Masker Campuran Tomat dan Madu, Begini Caranya

"Ini musibah dan kami siap bertanggung jawab atas apa yang terjadi," jelasnya mengaku apa yang terjadi pasti ada hikmahnya.

Djoko Listiano, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Prabumulih menambahkan, pihaknya baru mendapatkan informasi keracunan makanan di dua sekolah dan masih berada di bawah naungan yayasan yang sama. 

"Dimana berdasarkan laporan yang kami terima, 90 Persen mengalami gejala mulai dari gejala ringan dan gejala berat," jelasnya.

Ulaya yang dilakukan pihaknya yakni dengan mendatangi RS Pertamina, RS Ar Bunda dan RSUD Prabumulih. 

BACA JUGA:Pastikan Firli Bahuri Akan Diperiksa Kembali

BACA JUGA:Gelar Aksi Sosial dan Lomba Kuliner Lokal

"Kami juga memastikan ke pihak sekolah apa-apa saja yang bisa menyebabkan siswa bisa keracunan salah satunya dengan mengunjungi tempat pembuatan makanan yang berada di Jalan Sangkuriang," bebernya.

Berdasarkan prediksi awal, siswa siswi alami keracunan diindikasikan karena keracunan Snack pagi sebelum makan siang yang berasal dari kue sus dan makanan pabrikan berupa biskuit dari pasaran karena pihaknya sudah melakukan pelacakan mulai pukul 09.00 - 11.00 WIB rata rata siswa mengkonsumsi snack. 

"Namun sudah kita cek untuk kedaluarsa biskuit tersebut tahun 2025, namun kami mengambil sampel untuk didata," bebernya.

Kategori :