"Yang kecil tidak suka snack yang dibagikan jadi tidak dimakan. Yang besar ini, yang SMP suka sama snack yang dibagikan sehingga dimakannya. Jadi yang kecil tidak sakit, yang besar mual dan muntah," ujarnya saat menunggui anaknya di RS Ar Bunda.
BACA JUGA:Tim Kejari Geledah Kediaman Kadishub Prabumulih dan Kasubag
BACA JUGA:Sanksi Pidana Bagi Caleg yang Melanggar
Dokter umum RS Ar Bunda Prabumulih, dr Bagus menyebutkan, untuk sementara ini sudah ada sekira 60-70 orang siswa yang ditangani pihaknya.
"Rata-rata mereka mengeluhkan saluran pencernaan seperti muntah, mual dan BAB cair," bebernya.
Berdasarkan hasil diagnosa awal pasien mengalami radang saluran cerna.
"Kemungkinan penyebabnya dikarenakan keracunan makanan, itu untuk sementara. Nanti investigasi lebih lanjut mungkin akan keluar dua hingga tiga hari kedepan," jelasnya.
BACA JUGA:Camat Muara Telang Diduga Terlibat Politik Praktis
BACA JUGA:Sanksi Pidana Bagi Caleg yang Melanggar
Adapun untuk kondisi korban sendiri, dibagi dalam beberapa tahapan.
Mulai dari klinis ringan dimana pasien sudah bisa dipulangkan dan dilakukan rawat jalan dan klinis berat adalah pasien yang mengalami muntah hebat lebih 10 kali dan terpaksa harus diinfus dan pasien dilakukan rawat inap.
Terpisah, ketua yayasan Ishlahul Ummah, Tl Fasmawati mengatakan SD IT dan SMP IT terbagi menjadi dua lokal.
Pertama, di Kelurahan Karang Raja, Prabumulih Timur, Kota Prabumulih untuk SD kelas VI dan SMP.
BACA JUGA:Makam Bayi Dibongkar Forensik
BACA JUGA:PPM Sungai Rotan Diminta Dukung Pembangunan
Kedua di Jalan Sangkuriang, Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih untuk SD kelas I - kelas V.